Liga Indonesia

Soal Laporkan Mata Najwa, LPDS: PSSI Jangan Baperan

Sabtu, 6 November 2021 18:38 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Prio Hari Kristanto
© pssi.org
Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) Priambodo, angkat bicara mengenai polemik yang melibatkan PSSI dengan Program Mata Najwa. Copyright: © pssi.org
Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) Priambodo, angkat bicara mengenai polemik yang melibatkan PSSI dengan Program Mata Najwa.

INDOSPORT.COM - Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS) Priambodo, angkat bicara mengenai polemik yang melibatkan PSSI dengan Program Mata Najwa. Baginya PSSI jangan mudah Baper menanggapi permasalahan ini.

PSSI melalui Ketua Komite Wasit, Ahmad Riyadh memang berencana menggugat program Mata Najwa ke pengadilan karena telah menyembunyikan identitas wasit pengatur skor yang muncul dalam program dengan tema 'PSSI Bisa Apa Jilid 6 membongkar mafia sepak bola'.

Dalam program tersebut ada sosok wasit berinisial Y yang membongkar praktik pengaturan skor. Hal ini mendapat respons dari ketua Komite Wasit, Ahmad Riyadh. 

Ahmad Riyadh menyayangkan sebab mereka (PSSI) kesulitan untuk menindak sosok wasit nakal tersebut jika identitasnya saja disembunyikan oleh Mata Najwa.

Najwa Shihab selaku pembawa acara kemudian menjelaskan bahwa wasit yang bersangkutan sengaja disamarkan identitasnya lantaran itu merupakan hak narasumber yang memintanya.

Terkait hal ini, Priambodo selaku Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS), angkat bicara. Dia berharap PSSI lebih dewasa dalam menyikapi permasalahan ini.

"PSSI kan sudah tua nih saya rasa dalam PSSI ada wartawan di situ, saya pikir PSSI Sebagai organisasi harus lebih dewasa. Saya pikir kalau itu terjadi gugatan entah ke mana tujuannya itu buat saya sebagai kemunduran dari kedewasaan organisasi dari segi hukum," buka Priambodo ketika dihubungi INDOSPORT.

"Mengapa? karena itu semua bisa dibicarakan, bisa dikonfirmasi tidak emosional (karena) ini tidak ada bagusnya. Undang-undang Pers itu tidak sembarangan saya mengajak PSSI ayoklah dewasa ini bukan zaman Belanda lagi bukan seperti zaman PSSI didirikan," tambahnya.