Bola Internasional

Bisa Lebih Kuat, Ini Alasan Shin Tae-yong Ogah Penuhi Timnas dengan Pemain Keturunan

Senin, 10 Januari 2022 14:34 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Subhan Wirawan
© pssi
Shin Tae-yong, tak mau memanggil semua pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia karena alasan ini. Copyright: © pssi
Shin Tae-yong, tak mau memanggil semua pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Indonesia karena alasan ini.

INDOSPORT.COM – Banyak pesepak bola keturunan Indonesia yang bermain di luar negeri. Namun Shin Tae-yong tak mau memanggil semua hanya demi memperkuat tim asuhannya. Ini alasannya.

Sudah bukan rahasia lagi, Shin Tae-yong pernah mengutarakan keinginannya memanggil pemain keturunan setelah dirinya dilantik sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia dua tahun lalu.

Bek Ipswich Town, Elkan Baggott, merupakan pemain keturunan pertama yang dipanggil Shin Tae-yong memperkuat Timnas Garuda saat berjuang di Piala AFF 2020 kemarin.

Namun, Elkan Baggott tidak bisa kembali bergabung dengan rekan-rekan senegaranya dalam FIFA Matchdays yang akan dilangsungkan bulan ini karena tidak mendapatkan izin dari klubnya.

Selanjutnya, pelatih asal Korea Selatan itu bersama PSSI tengah mengupayakan naturalisasi empat pemain keturunan, yakni Jordi Amat, Sandy Walsh, Ragnar Oratmangoen, serta Mees Hilgers. 

Dua nama pertama bakal segera disahkan sebagai Warga Negara Indonesia (WNI). Sementara dua nama terakhir sudah dikontak langsung oleh Shin Tae-yong untuk mempertimbangkan undangan naturalisasi.

Kendati demikian, Shin Tae-yong mengatakan kepada media Korea, Myeongjangdeul, bahwa dia enggan membentuk timnas yang dihuni mayoritas pemain keturunan.

Shin Tae-yong menjelaskan bahwa dia harus memahami perasaan orang Indonesia yang menganggap pemain lokal juga tak kalah bagusnya dengan pemain keturunan.

“Saya bisa membuat satu tim bagus dengan pemain keturunan," kata Shin Tae-yong dikutip dari kanal YouTube BAL. 

"Akan tetapi, saya juga berpikir orang Indonesia pasti berharap bisa meraih prestasi bagus dengan pemain yang ada di Indonesia," imbuhnya.