Liga Indonesia

Liga 3: Nama Vigit Waluyo Muncul Lagi, Akun Instagram Putra Jombang Mulai Diserbu Netizen

Selasa, 8 Maret 2022 06:31 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Fitra Herdian/INDOSPORT
Vigit Waluyo yang sempat terjerat kasus penngaturan skor beberapa tahun lalu diisukan jadi pemilik klub Liga 3 yakni Putra Jombang alias Putra Delta Sidoarjo. Copyright: © Fitra Herdian/INDOSPORT
Vigit Waluyo yang sempat terjerat kasus penngaturan skor beberapa tahun lalu diisukan jadi pemilik klub Liga 3 yakni Putra Jombang alias Putra Delta Sidoarjo.

INDOSPORT.COM - Putra Jombang atau yang juga dikenal sebagai Putra Delta Sidoarjo di Liga 3 kini mulai jadi musuh publik pecinta sepak bola Indonesia usai isu jika mereka merupakan klub milik Vigit Waluyo beredar. Akun Insragram resmi mereka pun diserbu oleh netizen dengan komentar-komentar pedas.

Warganet ramai-ramai menuding jika Putra Delta dibantu oleh wasit dalam keikutsertaan mereka di Liga 3 musim ini. Contohnya dalam laga matchday pertama babak 16 besar Grup CC kontra Persipa Pati pada Minggu (06/03/22) lalu.

Wasit Tommi Manggopa yang bertugas memimpin pertandingan dianggap menguntungkan Putra Jombang dengan mencabut kartu kuning yang sudah diberikan. Pertandingan tersebut kemudian berakhir tanpa pemenang dengan skor imbang 1-1.

Redaksi INDOSPORT kemudian mendapat kabar jika Putra Delta yang baru berdiri pada 2021 lalu itu dimiliki oleh Vigit Waluyo. Seseorang yang sudah punya catatan kelam soal pengaturan skor di olahraga kulit bundar tanah air.

Pada 2019 lalu ia mendapat sanksi seumur hidup dari PSSI untuk tidak lagi berkecimpung dalam dunua sepak bola. Hukuman tersebut diberikan usai keterlibatannya dengan salah satu rumah judi, Bet364, untuk mengatur pertandingan Liga 2 2018 terbukti.

Sumber INDOSPORT yang tidak ingin disebutkan namanya tersebut bahkan memberi info jika pemain Putra Delta tinggal di rumah milik Vigit Waluyo. Jika benar demikian maka pria yang sempat menjadi petinggi di sejumlah kesebelasan lokal seperti Persiwangi Banyuwangi, PSIR Rembang, dan Deltras Sidoarjo tersebut sudah melakukan pelanggaran besar.