Liga Champions

Tak Banyak Disadari, Inilah Strategi Cerdas Villarreal Demi Rengkuh Gelar Liga Champions

Rabu, 13 April 2022 15:26 WIB
Penulis: Dwiana Restu Beniartha | Editor: Isman Fadil
© REUTERS/Pablo Morano
Selebrasi pemain Villarreal, Arnaut Danjuma merayakan gol pertama bersama rekan setim di laga perempat final Liga Champions, Kamis (07/04/22). Foto: REUTERS/Pablo Morano Copyright: © REUTERS/Pablo Morano
Selebrasi pemain Villarreal, Arnaut Danjuma merayakan gol pertama bersama rekan setim di laga perempat final Liga Champions, Kamis (07/04/22). Foto: REUTERS/Pablo Morano

INDOSPORT.COM - Villarreal telah mengejutkan dunia sepak bola. Lantaran memulangkan Bayern Munchen yang notabene jadi favorit juara Liga Champions musim ini.

Tim Kapal Selam Kuning mampu menahan The Bavaria di Allianz Arena. Satu gol dari Samuel Chukwueze di akhir laga membawa wakil Spanyol itu ke babak semi final.

Hasil ini benar-benar diluar prediksi banyak penggemar sepak bola di dunia. Apalagi performa mereka di Liga Spanyol yang biasa saja.

Namun ada beberapa hal yang tak banyak disadari penikmat Liga Champions. Manajemen Villarreal seakan sudah mempersiapkan segala sesuatunya demi menjadi jawara Liga Champions.

Mulai dari perekrutan Arnaut Danjuma yang beberapa kali menyelamatkan Villarreal. Penyerang timnas Belanda tersebut menjadi aktor kemenangan di leg pertama lalu.

Selain Danjuma Villarreal juga melakukan perekrutan cerdas dari Tottenham yakni Capoue dan Lo Celso. Capoue sendiri hanya menghabiskan uang sebesar Rp31 milyar.

Manajemen juga berhasil menahan kepergian Pau Torres ke Tottenham yang tinggal selangkah lagi. Sehingga membuat lini pertahan Unai Emery sangat kokoh.

Hal terakhir juga tak kalah penting ketika Presiden Villarreal berhasil meluluhkan hai Unai Emery yang sempat tergoda dengan ‘pembangunan’ di Newcastle.

Unai Emery terketuk hatinya setelah diminta untuk menahkodai Yellow Submarine yang sedang berjuang di Liga Champions.

Bukan tak mungkin Villarreal akan menjadi juara Liga Champions musim ini. Setelah bosan menjadi juara Liga Europa dalam beberapa musim terakhir.