Liga Indonesia

Borneo FC Singgung Bosman Rules ke Pemain Baru PSS Sleman, Mengulang Kasus Carlos Fortes?

Minggu, 24 April 2022 06:40 WIB
Penulis: Agung Wicaksono | Editor: Juni Adi
© nexgen.ge/wikipedia
Logo Borneo FC. Copyright: © nexgen.ge/wikipedia
Logo Borneo FC.

INDOSPORT.COM - Kepindahan Pemain Borneo FC, Marckho Sandy Meraudje ke tim Liga 1 asal Yogyakarta PSS Sleman sepertinya membuat klub lamanya geram bukan kepayang.

Kepindahan Marckho Sandy memang berlangsung sangat cepat, tanpa terlalu banyak pemberitaan di media massa. Meski dia disinyalir masih ingin dipertahankan Borneo FC untuk musim depan.

Sebagai informasi, Marckho Sandy merupakan rekrutan baru Pesut Etam di awal musim Liga 1 kemarin. Sebelumnya dia membela Laskar Sape Kerrab selama dua musim berturut-turut.

Lepasnnya pemain belakang ini juga disesali puluhan suporter Borneo FC, mereka berkomentar di Instagram resmi Klub. Kebanyakan berujar bahwa Marckho merupakan pemain bagus, dan Borneo wajib mencari pengganti yang sepadan.

Namun terkait situasi tersebut, pihak Borneo FC terkesan tak ikhlas pemain belakang andalan mereka 'dibajak' PSS Sleman jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 musim depan.

Sikap yang ditunjukan admin Twitter @BorneoSMR sedikit jadi gambaran, entah ini hanya iseng atau memang mewakili suara klub. Borneo FC membalas twit perkenalan tiga pemain anyar PSS Sleman dengan balasan nyeleneh.

Sebab selama ini beberapa akun resmi klub di Liga 1 dan Liga 2 sering berkicat nyeleneh hingga saling berbalas komentar 'pancingan' yang memang disengaja agar mengundang exposure.

Ada hal menarik yang twit Borneo saat itu, mereka sengaja membahas bosman rules dan etika Marckho Sandy yang dianggap tak pantas sebagai seorang pemain yang masih memiliki kontrak.

Lucunya hal itu seperti pengulangan blunder Arema FC saat mempertanyakan etika kepada bomber tajam mereka, Carlos Fortes setelah resmi bergabung dengan PSIS Semarang.

Kesalahpahaman Arema kembai diulangi Borneo FC. Jika memang merkea paham bosman rules, tentu tak akan ada pernyataan soal etika ke pemain yang menjalin kerjasama saat kontrak lamanya kurang dari enam bulan.