Liga Indonesia

Piala Presiden: Pelatih Persib Anggap Laga Lawan Bali United Layaknya Final Kompetisi Eropa

Senin, 13 Juni 2022 13:41 WIB
Kontributor: Arif Rahman | Editor: Yosef Bayu Anangga
© Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menilai pertandingan mengahadapi Bali United di Piala Presiden 2022 seperti laga final kompetisi Eropa. (Arif Rahman/INDOSPORT) Copyright: © Arif Rahman/INDOSPORT
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menilai pertandingan mengahadapi Bali United di Piala Presiden 2022 seperti laga final kompetisi Eropa. (Arif Rahman/INDOSPORT)

INDOSPORT.COM - Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts, menilai pertandingan mengahadapi Bali United di Piala Presiden 2022 seperti laga final kompetisi Eropa.

Menurut pelatih asal Belanda ini, laga Piala Presiden antara Persib vs Bali United yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (12/06/22) tersebut berlangsung dengan tensi yang tinggi.

Tercatat 11 kartu kuning dan satu kartu merah, dikeluarkan oleh wasit Fariq Hitaba pada pertandingan yang disaksikan ribuan Bobotoh tersebut.

"Ingat, ini masih pramusim. Kami baru berlatih selama tiga pekan dan pertandingan hari ini seolah merupakan final kompetisi Eropa," kata Robert Alberts saat konferensi pers setelah pertandingan.

Meski persiapan yang dimiliki skuat Maung Bandung cukup minim, namun Robert Alberts memastikan pada laga tersebut skuat Maung Bandung sudah berusaha menampilkan permainan terbaiknya.

Selain itu, motivasi pemain berlipat pada laga tersebut, lantaran stadion kembali dihadiri oleh Bobotoh, seealah cukup lama pertandingan digelar tanpa penonton lantaran pandemi Covid-19.

"Pemain sudah berusaha bermain dan mereka sangat senang bisa tampil lagi di hadapan Bobotoh," ucap Robert Alberts.

"Ini atmosfer yang fantastis karena penonton bisa hadir untuk mendukung timnya dan bermain di GBLA," ungkap Robert Alberts menambahkan.

Baik Persib maupun Bali United menurut Robert Alberts menargetkan kemenangan, sehingga pertandingan berlangsung dengan tensi tinggi layaknya partai final.

"Tapi kami baru berlatih tiga pekan dan pertandingan tadi seolah merupakan laga final. Semua terjadi di pertandingan dan akhirnya kedua tim berusaha untuk menang dan salah satu tim harus bermain dengan sepuluh pemain," jelasnya.