Liga Indonesia

Simpati dengan Korban Tragedi Kanjuruhan, Valentino Simanjuntak Mundur dari Komentator Liga 1

Minggu, 2 Oktober 2022 21:47 WIB
Penulis: Henrikus Ezra Rahardi | Editor: Isman Fadil
© Dok. KNVB
Valentino 'Jebreet' Simanjuntak berkesempatan mengunjungi markas KNVB di Belanda. Copyright: © Dok. KNVB
Valentino 'Jebreet' Simanjuntak berkesempatan mengunjungi markas KNVB di Belanda.
Valentino Simanjuntak Harapkan Kejadian Tragedi Kanjuruhan Jadi yang Terakhir

“Bahwa semoga kejadian/peristiwa ini menjadi terakhir kalinya di dunia persepak bolaan Indonesia dan benar-benar menjadi pelajaran berharga bagi seluruh stakeholder persepakbolaan Indonesia,” ujar Valentino.

“Mari sama-sama kita kembalikan tujuan dari sepak bola, yaitu pencapaian prestasi melalui rivalitas sportif, serta kebanggaan dan hiburan bagi yang menyaksikan dengan aman dan nyaman sehingga sepak bola bisa mempersatukan bangsa,” imbuhnya.

Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan terjadi selepas laga lanjutan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada hari Sabtu (01/10/22) kemarin.

Insiden ini terjadi usai Arema FC menderita kekalahan 2-3 dari Persebaya Surabaya dan disebabkan karena beberapa pendukung yang turun ke lapangan.

Selepas pertandingan, terjadi keributan massal yang melibatkan sebagian kecil pendukung Arema FC. Bahkan, beberapa suporter yang masuk ke lapangan menyebabkan kerusakan fasilitas stadion.

 Insiden semakin tak terkendali sehingga membuat petugas polisi terpaksa melontarkan gas air mata.  yang merupakan salah satu penyebab banyak korban jiwa.

Media Inggris, BBC mengabarkan setidaknya ada 174 korban meninggal dunia dan 180 orang luka-luka usai pertandingan Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya Surabaya pada hari Sabtu (01/01/22).

Dalam kabar yang ditulis oleh media Inggris tersebut, insiden Kanjuruhan terjadi usai kepolisian melontarkan  gas airmata kepada fan yang masuk ke dalam lapangan.