In-depth

Kisah Tenerife: Klub Semenjana Liga Spanyol yang Dicintai Barcelona, Tapi Dibenci Real Madrid

Senin, 31 Oktober 2022 23:28 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
© Sphera Sports Real Madrid
Gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, berduel dengan Zinedine Zidane dalam pertandingan LaLiga Spanyol kontra Real Madrid, 16 Maret 2002. Copyright: © Sphera Sports Real Madrid
Gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, berduel dengan Zinedine Zidane dalam pertandingan LaLiga Spanyol kontra Real Madrid, 16 Maret 2002.

INDOSPORT. COM - Tenerife berdiri sebagai klub sepak bola di Liga Spanyol sejak tahun 1912 silam. Sepintas, tidak ada faktor spesial yang dimiliki Tenerife.

Kiprah mereka sampai sekarang sebagian besar dilalui di kompetisi kasta kedua. Mereka juga belum pernah sekalipun mengecap manisnya gelar juara LaLiga Spanyol ataupun Copa del Rey.

Namun sejarah Tenerife patut diberi sorotan lebih, khususnya sepanjang periode antara tahun 1990 sampai 1999. Pada masa itu, Tenerife mampu 10 musim beruntun bermain di kasta tertinggi Liga Spanyol alias Liga Spanyol.

Prestasi terbaik Tenerife adalah menduduki peringkat lima klasemenn akhir musim 1992/92 dan 1995/96. Pencapaian yang ikut membuat Tenerife berhak berlaga di ajang Piala UEFA.

Rekam jejak Tenerife di Piala UEFA sejatinya tak terlalu mengecewakan untuk ukuran klub semenjana seperti mereka. Piala UEFA 1993/94, langkah Tenerife terhenti sampai babak 16 besar akibat kalah dari raksasa Serie A Italia, Juventus. 

Sementara pada Piala UEFA 1996/97, Tenerife lumayan membuat kejutan lantaran lolos sampai semifinal, menyingkirkan tim top seperti Lazio dan Feyenoord, sebelum akhirnya dikandaskan Schalke lewat agregat 1-2.

Selain segala catatan tersebut, reputasi Tenerife aslinya punya kedekatan emosional dengan dua penguasa Liga Spanyol, Barcelona dan Real Madrid. Menariknya, hubungan ini tertera melalui perasaan yang berbeda. 

Barcelona cenderung ramah, hingga menganggap Tenerife bak pahlawan. Sedangkan Real Madrid tampaknya begitu trauma terhadap Tenerife, ibarat mimpi buruk yang amat kelam.

Kalian mungkin bingung, bagaimana kedekatan emosional Tenerife dengan Barcelona dan Real Madrid dapat tercipta? Mari simak jawabannya lewat penjabaran kisah Tenerife pada musim 1991/92 dan 1992/93 berikut.