In-depth

Kisah Tenerife: Klub Semenjana Liga Spanyol yang Dicintai Barcelona, Tapi Dibenci Real Madrid

Senin, 31 Oktober 2022 23:28 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
© Getty Images
Pemain Real Madrid kecewa usai dikalahkan Moscow Copyright: © Getty Images
Pemain Real Madrid kecewa usai dikalahkan Moscow
Aksi Gemilang Tenerife Menghancurkan Real Madrid

Real Madrid mengusung misi balas dendam atas kegagalan yang didapat musim 1990/91. El Real mendatangkan Robert Prosinecki dan Luis Enrique demi menambah kualitas kekuatan tim.

13 pekan pertama LaLiga Spanyol 1991/92, laju Real Madrid begitu ngebut. Real Madrid sanggup menorehkan 12 kemenangan serta hanya sekali imbang 1-1 (kontra Barcelona).

Masuk menuju 13 pekan berikutnya, langkah Real Madrid mulai terseok-seok. Los Blancos cuma meraih empat kemenangan dan malah menderita lima kekalahan. Sementara di fase yang sama, Barcelona cuma kalah sekali.

Bulan April, Barcelona bertandang ke markas Tenerife. Blaugrana selaku juara bertahan tak berdaya kalah 1-2 akibat aksi pemain Tenerife, Juan Pizzi yang mencetak brace.

Singkat cerita, sampai pekan ke-37, Real Madrid ada di pucuk klasemen, unggul sepoin saja dari Barcelona yang menempati urutan dua. Artinya, peraih gelar juara harus ditentukan sampai pekan terakhir kompetisi.

Jadwal pekan ke-38, Barcelona bersua Athletic Bilbao di markas sendiri. Kalau Real Madrid harus bertandang ke Tenerife yang diracik Jorge Valdano.

Tenerife tak mengawali laga dengan baik. Belum genap setengah jam laga berjalan, Tenerife sudah kejebolan dua gol akibat aksi Fernando Hierro (8') dan Gheorghe Hagi (28').

Barulah menit ke-36, Tenerife bisa memperkecil ketertinggalan. Quique Estebaranz menjebol gawang Madrid lewat sepakan kaki kirinya.

Skor 2-1 untuk keunggulan Real Madrid menutup paruh pertama laga di Tenerife. Momen yang sama, Barcelona mengakhiri babak pertama dengan keunggulan 1-0 atas Bilbao.

Babak kedua dimulai, Tenerife coba menyerang lebih intens guna menyamakan kedudukan. Penalti didapat Tenerife pada menit ke-69 setelah pemain Real Madrid, Villaroya, melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Villaroya juga dihukum keluar lapangan lantaran menerima kartu kuning kedua.

Sayang sekali, eksekusi penalti Tenerife gagal membuahkan gol. Tenerife membuang-buang kesempatan menyamakan kedudukan.

Barcelona sementara itu sudah menambah keunggulan menjadi 2-0 atas Bilbao. Gol kedua Barcelona tercipta pada menit ke-49.

Serangan Tenerife yang tak kenal lelah, akhirnya berbuah manis pada menit ke-77. Pemain Real Madrid, Ricardo Rocha, salah mengantisipasi bola dan lahirlah gol bunuh diri.

Semenit kemudian, Tenerife bahkan berhasil membalikkan keadaan. Pemain pengganti yang baru masuk pada menit ke-64, Pier, jadi aktor pencetak gol.

Waktu normal tersisa 12 menit, Real Madrid membutuhkan dua gol lagi supaya bisa mempertahankan posisi puncak klasemen. Namun apa daya, hingga peluit bubar, Real Madrid gagal mengejar Tenerife yang melakukan epic comeback luar biasa.

Barcelona yang laga pekan ke-38 miliknya selesai lebih dulu dengan hasil kemenangan 2-0, langsung menyambut sukacita keberhasilan Tenerife menghancurkan Real Madrid.

Berkat bantuan dan aksi hebat Tenerife, Barcelona bisa menyalip Madrid di laga pekan terakhir, sekaligus menjuarai LaLiga Spanyol 1991/92.