Liga Inggris

Bocoran Periode Kritis Man United Penentu Akhir Drama Pelik Glazer-Sheikh Jassim

Selasa, 22 Agustus 2023 13:52 WIB
Penulis: Martini | Editor: Isman Fadil
© REUTERS/Tony Obrien
Erik ten Hag di laga Tottenham Hotspur vs Manchester United (19/08/23). (Foto: REUTERS/Tony Obrien) Copyright: © REUTERS/Tony Obrien
Erik ten Hag di laga Tottenham Hotspur vs Manchester United (19/08/23). (Foto: REUTERS/Tony Obrien)

INDOSPORT.COM - Media Inggris bocorkan periode kritis Manchester United yang akan menjadi penentu akhir drama pelik antara Keluarga Glazer dan Sheikh Jassim.

Nyaris sepuluh bulan berlalu sejak Keluarga Glazer umumkan penjualan Manchester United, namun kini pengusaha asal Amerika itu masih menggantungkan nasib Setan Merah.

Padahal, dua sosok miliuner sudah antri untuk mengambil alih saham kepemilikan Manchester United, yaitu Sheikh Jassim asal Qatar dan Sir Jim Ratcliffe asal Inggris.

Kehadiran Sheikh Jassim awalnya menjadi angin segar bagi Manchester United yang memerlukan pundi-pundi uang sebanyak mungkin di bursa transfer musim panas 2023.

Banyak pemain bintang yang disodorkan Sheikh Jassim andai ia berhasil mengambil alih tampuk kekuasaan Manchester United, mulai dari Neymar Jr, Kylian Mbappe, dll.

Terang saja ia menjadi favorit penggemar Manchester United untuk mengambil alih klub. Popularitasnya kalahkan Sir Jim Ratcliffe sebagai orang Inggris asli.

Apalagi sentimen antara fans Man United dengan Keluarga Glazer, membuat mereka ikut mendesak agar klub segera diakuisisi oleh Sheikh Jassim.

Namun belakangan, banyak media yang mengabarkan bahwa Keluarga Glazer tidak jadi menjual Man United, karena tim raksasa Liga Inggris ini adalah investasi terbaik.

"Keluarga Glazer tahu mereka tidak boleh kalah. Apa pun yang terjadi pada MU pasca 2005, pasca Sir Alex Ferguson, nilai sepak bola Inggris dan nilai sebagai klub telah meningkat," tulis laman The Telegraph.

"Mungkin itu sebabnya mereka ragu untuk melepaskan kendali setiap tenggat waktu semakin dekat. Ini adalah investasi utama. Tak peduli berapa banyak hal bodoh yang Anda lakukan, harganya terus meningkat."