NBA

Ditukar dengan Irving, Isaiah Thomas Lampiaskan Kekecewaannya

Kamis, 7 September 2017 07:02 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Barry Chin/The Boston Globe via Getty Images
Selebrasi Isaiah Thomas. Copyright: © Barry Chin/The Boston Globe via Getty Images
Selebrasi Isaiah Thomas.

Boston Celtics memutuskan untuk menukar sang point guard, Isaiah Thomas, dengan Kyrie Irving di musim baru NBA. Kesepakatan Celtics dengan Cleveland Cavaliers ini sebenarnya telah dicapai pada 22 Agustus silam, tetapi karena mempertimbangkan cedera pinggul Thomas, keputusan ini diresmikan pada 30 Agustus.

Usai keputusan tersebut, Thomas lantas mengunggah salam perpisahan pada klub yang telah dibelanya selama dua musim itu melalui akun Instagramnya. "Selamat tinggal Boston," tulisnya singkat.

 

Goodbye Boston. Link in my Bio

A post shared by Isaiah Thomas (@isaiahthomas) on

Namun Thomas juga menyertakan tautan ke surat terbuka yang ia tuliskan di laman The Players' Tribune. Melalui tulisan ini, pemain 28 tahun tersebut mengisahkan bagaimana ia dikeluarkan dan menuliskan unek-uneknya setelah "didepak" dari Celtics. 

Thomas mengaku diberitahu tentang penukaran dirinya melalui telepon dari Presiden Celtics, Danny Ainge. "Saya baru saja menukarmu," ucap Ainge singkat, yang langsung menghancurkan hati Thomas.

"Ke mana," tanya Thomas. "Ke Cavaliers, untuk (ditukar dengan) Kyrie," jawab Ainge.

© Brian Babineau/NBAE via Getty Images
Isaiah Thomas saat membawa bola ke arah net Los Angeles Lakers. Copyright: Brian Babineau/NBAE via Getty ImagesIsaiah Thomas saat membawa bola ke arah net Los Angeles Lakers.

Thomas lantas menuliskan reaksi dari kedua putranya. James si sulung justru bersemangat karena ayahnya akan segera bermain bersama LeBron James. Sementara Jaden si bungsu, merasa sedih karena berpikir bahwa Cleveland tak punya taman untuk bermain skateboard.

"Saya ingin mereka melihat bagaimana saya bisa ditukarkan begitu saja, tanpa ada peringatan, oleh waralaba yang saya rela tergores dan berdarah demi mereka, dan meletakkan semua yang saya inginkan. Itulah mengapa orang perlu memperbaiki perspektif mereka."

"Rasanya masih sangat sakit. Saya harap orang bisa mengerti bahwa ketika saya mengatakan itu menyakitkan, itu tidak ditujukan pada siapa pun. Saya tidak mengatakan bahwa saya terluka oleh siapapun, atau dianiaya oleh siapapun, atau dikhianati. Saya hanya mengatakan, Bung, saya hanya manusia."

"Saya mungkin bertindak seperti orang yang tangguh di lapangan. Dan sepertinya saya terlihat memiliki es di pembuluh darah saat saya berkompetisi. Tapi pada saat yang sama, itu bukan es, sungguh. Saya dialiri darah dan punya hati seperti orang lain," bebernya.