In-depth

Profil Denzel Bowless dan Brandon Jawato, Pemain Naturalisasi di Timnas Basket Indonesia

Minggu, 22 September 2019 20:21 WIB
Penulis: Ridi Fadhilah Khan | Editor: Yohanes Ishak
© Dana Purba/INDOSPORT
Brendan Jawato cetak 12 poin 4 rebounds, 1 steal, dan 1 assist. Copyright: © Dana Purba/INDOSPORT
Brendan Jawato cetak 12 poin 4 rebounds, 1 steal, dan 1 assist.

INDOSPORT.COM- Denzel Bowless dan Brandon Jawato telah resmi dinaturalisasi guna memperkuat Timnas Basket Indonesia di ajang SEA Games 2019.Siapa mereka? Dan seperti apa keahliannya?

Kabar naturalisasi kedua pemain ini, sejatinya telah tersiar sejak bulan Juli lalu. Kala itu, Rajko Toroman, selaku pelatih kepala Timnas, membenarkan bahwa pihaknya memilih Bowless dan Jawato untuk dinaturalisasi.

Dikutip dari Fox Sports, manajer Timnas, Fareza Tamrella mengatakan keduanya terpilih sesuai rekomendasi dari pelatih kepala. Menariknya, Bowless sejatinya tidak pernah mencicipi kerasnya dunia basket Tanah Air.

"Kami berencana menaturalisasi Denzel Bowles. Namanya direkomendasikan oleh Rajko Toroman. Soal kesediaan, pemain tersebut sudah bersedia," tutur Fareza. 

Hal ini tentu saja mengundang banyak pertanyaan dari pencinta basket se-Indonesia. Siapa sih mereka? Dan seperti apa kemampuannya? 

Maka dari itu, melalui artikel ini INDOSPORT coba mengulik lebih dalam untuk mencari tahu siapa pemain naturalisasi Timnas basket Indonesia ini.

Denzel Bowles

© GMA Network
Denzel Bowles, calon pemain naturalisasi Indonesia Copyright: GMA NetworkDenzel Bowles, calon pemain naturalisasi Indonesia

Namanya mungkin asing bagi pencinta basket seantero Indonesia. Bagaimana tidak? Bowles sejatinya memang tidak pernah menapaki kakinya di Tanah Air sejak pertama kali berkarier di dunia Basket.

Lantas, kenapa dipilih sebagai pemain naturalisasi? Jawabannya cuma satu. Bowles berbakat dan kenyang akan pengalaman.

Pernyataan ini sejatinya bukan isapan semata. Bila menilik catatan kariernya, ia sudah malang melintang di industri basket sejak pertama kali bermain pada tahun 2011 silam.

Berawal dari tim basket Madison Dukes, Universitas James Madison. Bowles memilih tim asal Lithuania, BC Siauliai, sebagai pelabuhan pertama klub profesionalnya.

Walau dicap sebagai pemain yang gagal karena tidak terpilih di draft NBA. Ia sukses mencatatkan penampilan impresif di Lithuania dengan catatan 12,6 poin dan 6,4 rebound dalam 12 pertandingan di musim pertamanya.

Hanya setahun di sana. Bowless pun pindah ke Asia Tenggara, tepatnya ke klub B-Meg Llamados, Filipina pada tahun 2012. Lagi-lagi, di sana ia mencatatkan penampilan yang apik.

Buktinya, trofi PBA Commissioner's Cup 2012, serta menjadi pemain asing terbaik telah membuktikan kualitasnya sebagai center.

Catatan manisnya tersebut berlanjut hingga tahun 2019. Bersama Rain or Shine Elasto Painters, dirinya sukses melakukan rata-rata 28,9 poin, 11,8 rebound dan 4,3 assist per pertandingannya.

Brandon Jawato

© Fitra Herdian/Indosport.com
Brandon Jawato saat menghadapi Black Bears. Copyright: Fitra Herdian/Indosport.comBrandon Jawato saat menghadapi Black Bears.

Berbeda dengan Denzel, Brandon Jawato sejatinya sudah tidak asing lagi di telinga pencinta basket Indonesia. Sosoknya sebagai salah satu andalan CLS Knights sukses menjadi pujaan.

Brandon sendiri sebetulnya memiliki keturunan Indonesia dari sang ayah. Namun, ia dinaturalisasi karena sejak kecil menggunakan kewarganegaraan Amerika Serikat.

Untuk kemampuannya sendiri, Jawato bukan pemain yang bisa dipandang sebelah mata. Dikutip dari situs resmi Asean Basketball League, rata-rata ia sukses mencetak 13,1 poin, 4,3 rebound, dan 2,5 assist setiap pertandingannya.

Namun, perlu dicatat, Brandon Jawato memiliki track record buruk dengan emosinya. Hal itu didasari dengan kejadian yang melibatkan Nopporn Saengtong, pemain asal Thailand di semifinal ASEAN Basketball League (ABL) bulan April lalu.