Warga Los Angeles Hormati Kobe di Tengah Aksi Protes George Floyd

Selasa, 2 Juni 2020 14:42 WIB
Penulis: Arif Budi Setyanto | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Getty images
Sosok Kobe Bryant memiliki tempat khusus di hati warga Los Angeles. Nyatanya di tengah aksi protes kematian George Floyd, Kobe masih dihormati. Copyright: © Getty images
Sosok Kobe Bryant memiliki tempat khusus di hati warga Los Angeles. Nyatanya di tengah aksi protes kematian George Floyd, Kobe masih dihormati.

INDOSPORT.COM - Sosok mendiang Kobe Bryant memiliki tempat khusus di hati warga Los Angeles. Nyatanya di tengah aksi protes kematian George Floyd, warga Los Angeles tetap memberikan rasa hormatnya untuk legenda LA Lakers tersebut.

Los Angeles menjadi salah satu wilayah yang menggelar aksi protes atas kematian George Floyd. Aksi protes tersebut awalnya berlangsung damai, tapi malah berakhir ricuh.

Banyak terjadi vandalisme serta perusakan toko. Terjadi juga penjarahan serta pembakaran yang berakhir dengan kehancuran hingga meluas di Santa Monica dan Long Beach serta beberapa bagian Venica pada Minggu (31/05/20).

Bahkan saat ini Gubernur California, Gavin Newson telah menetapkan bahwa wilayah Los Angeles dalam keadaan darurat usai terjadinya aksi protes.

Di sisi lain, meski aksi protes ini berlangsung ricuh dan berimbas dengan perusakan, tapi para warga yang ikut aksi tersebut terbukti menunjukkan rasa hormat terhadap legenda NBA, Kobe Bryant.

Pasalnya, di daerah Los Angeles mural untuk mengenang Kobe Bryant dan putrinya Gianna sama sekali tidak tersentuh oleh vandalisme yang dilakukan para demonstran.

Foto-foto mural legenda LA Lakers yang bersih dari coretan atau perusakan itu pun viral di setelah diunggah oleh akun media sosial Twitter milik @LegionHoops.

Sementara itu, aksi protes yang terjadi di Amerika Serikat dipicu karena kematian George Floyd. Kasus ini berawal ketika polisi mendapat telepon dari sebuah toko yang menduga Floyd membayar dengan uang curian.

Polisi tersebut kemudian menangkap Floyd, tapi salah satu dari mereka menindih lehernya. Floyd merasa kesakitan saat lehernya ditindih dan meminta polisi untuk melepaskan tindihan itu karena ia tidak bisa bernapas.

Akan tetapi, polisi yang bernama Derek Chauvin itu seakan tidak peduli. Hingga akhirnya Floyd dinyatakan meninggal setelah dibawa ke rumah sakit.