Legenda NBA Berkulit Hitam Sindir Kampanye Antirasis di Olahraga

Minggu, 12 Juli 2020 12:34 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Kampanye gerakan antirasis di olahraga, termasuk basket, mendapat sindiran dari legenda NBA berkulit hitam, Charles Barkley, yang menyamakannya dengan sirkus.

Dunia olahraga belakangan ini mulai terlibat dalam gerakan kampanye antirasis. Aksi ini timbul akibat insiden tewasnya pria kulit hitam bernama George Floyd setelah lehernya ditindih dengan lutut oleh seorang polisi kulit putih di Amerika Serikat.

Insiden itu pun kemudian menimbulkan kecaman baik di Amerika maupun di seluruh penjuru dunia. Kampanye gerakan antirasis pun meluas.

Di dunia olahraga, gerakan antirasis pun turut tersebar. Di kompetisi sepak bola Liga Inggris, pemain kedua tim berlutut bersama sebelum pertandingan. Sementara itu di basket khususnya NBA yang akan segera digelar lagi, para pemain diizinkan memajang pesan dukungan di jersey mereka.

Kondisi itu justru dikritik oleh legenda NBA, Charles Barkley, yang merupakan seorang pria kulit hitam. Barkley menyebut langkah itu justru lebih seperti atraksi sirkus.

“Saya rasa kita melewatkan poinnya,” kata mantan bintang Phoenix Suns dan Houston Rockets itu kepada CNBC seperti dilansir Fox News.

“Kita membutuhkan reformasi kepolisian, kita membutuhkan reformasi penjara. Kekhawatiran saya adalah situasi ini beralih menjadi sirkus alih-alih usaha untuk melakukan hal-hal yang baik.”

Lebih lanjut ia menyebut bahwa media semakin mempopulerkan ‘sirkus’ tersebut dengan lebih fokus pada aksi berlutut dan pesan yang ditulis di jersey. Padahal, menurutnya yang dibutuhkan adalah polisi yang baik mengatasi polisi jahat di luar sana.

Dalam ajang NBA yang rencananya akan digelar kembali secara terpusat di Orlando pada bulan ini, pihak liga telah mengizinkan para pemain memajang pesan khusus di jersey mereka. Namun Charles Barkley tidak yakin para penggemar akan memberikan respons bagus terhadap hal tersebut.

“Hal terakhir yang diinginkan penggemar adalah menyalakan televisi dan melihat argumen berlangsung sepanjang waktu. Akan sangat menarik melihat seperti apa respons para penggemar nantinya,” kata peraih dua medali emas basket di Olimpiade 1992 dan 1996 itu.