Lepas James Harden, Brooklyn Nets Akhiri Proyek 'Big 3' dengan Rapor Merah

Sabtu, 12 Februari 2022 03:30 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/Dennis Schneidler/Mark J Rebilas-USA TODAY Sports
Sebelum di-trade ke Philadelphia 76ers, Brooklyn Nets hanya bisa memainkan James Harden bersamaan dengan Kevin Durant dan Kyrie Irving di 16 games saja. Foto: REUTERS/Dennis Schneidler/Mark J Rebilas-USA TODAY Sports Copyright: © REUTERS/Dennis Schneidler/Mark J Rebilas-USA TODAY Sports
Sebelum di-trade ke Philadelphia 76ers, Brooklyn Nets hanya bisa memainkan James Harden bersamaan dengan Kevin Durant dan Kyrie Irving di 16 games saja. Foto: REUTERS/Dennis Schneidler/Mark J Rebilas-USA TODAY Sports

INDOSPORT.COM - Brooklyn Nets pada Jumat (11/02/22) yang merupakan batas akhir masa trade NBA 2022 resmi melepas salah satu roster mereka, James Harden, ke Philadelphia 76ers. Dengan ini mimpi mereka untuk menjuarai Championship dengan kominasi Harden plus Kevin Durant dan Kyrie Irving harus pupus dan berakhir pahit.

Harden sebenarnya baru datang ke Nets pada awal 2021 lalu usai di-trade dari Houston Rockets. Manajemen tim asal New York tersebut berencana untuk membangun sebuah superteam berisi 'Big 3' usai Irving dan Durant tiba lebih dulu dua tahun sebelumnya.

Banyak yang memprediksi jika Nets tidak hanya akan menyudahi puasa gelar mereka, namun juga menjadi tim terbaik dalam sejarah NBA. Nyatanya superteam itu sudah harus bubar bahkan sebelum potensi terbaiknya terlihat.

Musim 2021/2022 harusnya menjadi saat di mana trio Harden-Durant-Irving menunjukkan taringnya namun ketiganya justru hanya bisa bermain bersama 16 kali. James lebih sering menopang Nets sendirian akibat dua rekan bintangnya lebih sering menepi. Bisa dibilang proyek akbar Nets gagal total.

Durant mendapat cedera engkel parah yang memaksanya bahkan untuk absen di pertandingan All-Star musim ini di mana ia menjadi kapten wilayah timur. Masih ada harapan baginya untuk bermain setelah di penghujung musim reguler namun bisa-bisa saat itu Nets sudah kadung tak lolos play-off.

Sementara itu Irving baru bisa beraksi setelah pergantian tahun usai menolak vaksin sehingga tidak diperbolehkan ikut dalam laga kandang Nets. Akhirnya kontribusi guard 29 tahun itu untuk timnya jadi tidak maksimal.

Hal ini yang membuat Harden kesal. Ia pada awalnya berharap bisa mendapatkan ring secara mudah dengan menyatukan kekuatan di Nets bersama Harden dan Irving namun justru tetap menjadi tulang punggung tim layaknya saat masih di Rockets.

Lagipula Nets dengan minimnya pelapis oke membuat mereka lebih susah ditopang seorang diri oleh Harden. Terbukti dengan 10 kekalahan beruntun yang mereka rasakan sebelum The Beard angkat kaki.