In-depth

Mengenal Sosok Legenda di Balik Nama Piala Sudirman

Senin, 27 September 2021 12:05 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Amanda Dwi Ayustri/INDOSPORT
Menjadi pahlawan bulutangkis Indonesia dan dunia, sosok ini dikenang dan diabadikan menjadi nama turnamen beregu bergengsi dunia, Piala Sudirman. Copyright: © Amanda Dwi Ayustri/INDOSPORT
Menjadi pahlawan bulutangkis Indonesia dan dunia, sosok ini dikenang dan diabadikan menjadi nama turnamen beregu bergengsi dunia, Piala Sudirman.

INDOSPORT.COM - Menjadi pahlawan bulutangkis Indonesia dan dunia, sosok ini dikenang dan diabadikan menjadi nama turnamen beregu bergengsi dunia, Piala Sudirman. 

Turnamen bulutangkis beregu dunia, Piala Sudirman 2021, sudah bergulir dan memasuki hari kedua. Gelaran edisi ke-17 itu mengambil tempat di kota Vantaa, Finlandia. Sebanyak 32 tim akan berkompetisi dengan dibagi ke dalam empat grup.

Indonesia sendiri baru satu kali menjuarai kompetisi ini, yaitu pada edisi pertama tahun 1989. Sementara pemegang gelar terbanyak di turnamen beregu dunia ini adalah China (11 gelar).

Lalu, siapa sebenarnya sosok di balik nama Piala Sudirman? Mengapa namanya begitu akrab di telinga orang Indonesia.

Sejarah kemunculan kejuaraan Piala Sudirman tak bisa dilepaskan dari Indonesia. Banyak yang menyangka bahwa nama Sudirman diambil dari salah satu pahlawan nasional Indonesia, yakni Jenderal Sudirman.

Namun, anggapan ini jelas keliru. Nama Sudirman diambil dari salah satu tokoh legendaris bulutangkis Indonesia, yakni Drs. Sudirman.

Lahir di Pematang Siantar, Sumatera Utara, pada 19 April 1922, Sudirman kecil telah mengenal bulutangkis sejak masih usia dini.

Kegemarannya pada bulutangkis pun membuatnya menjadi salah satu pebulutangkis handal nasional.

Dalam perjalanan kariernya, pira yang akrab disapa Dick Sudirman ini membuktikan dirinya bukanlah orang biasa. Selain menjadi legenda bulutangkis nasional, ia juga ikut mendirikan organisasi bulutangkis Tanah Air, PBSI.

Tak hanya mendirikan, ia juga pernah didapuk menjadi ketua umum PBSI di dua periode, yaitu tahun 1952-1963 dan 1967-1981.

Dalam masa kepemimpinannya, prestasi bulutangkis Indonesia bersinar terang. Tak hanya mendominasi banyak kejuaraan, pada masa itu kiblat bulutangkis dunia seakan-akan pindah ke Tanah Air.

Bagaimana tidak, di era Sudirman, Indonesia merengkuh 7 Piala Thomas, 1Piala Uber, dan puluhan gelar individu pemain.

Namanya pun begitu dihormati oleh insan bulutangkis Indonesia. Hal ini pula yang membuat namanya diabadikan dunia.