Bola Internasional

Media Vietnam Ikut Panasi Konflik Shin Tae-yong dengan PSSI

Selasa, 23 Juni 2020 00:48 WIB
Penulis: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Grafis:Frmn/Indosport.com
Konflik antara pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) termasuk Indra Sjafri menghebohkan banyak media, termasuk dari Vietnam. Copyright: © Grafis:Frmn/Indosport.com
Konflik antara pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) termasuk Indra Sjafri menghebohkan banyak media, termasuk dari Vietnam.

INDOSPORT.COM - Konflik antara pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) langsung menghebohkan banyak media.

Bahkan media asal Vietnam bernama zingnews, ikut memanaskan konflik Shin tae-yong dengan PSSI. Media tersebut menyebut kalau pelatih asal Korea Selatan marah besar karena sarannya tidak didengarkan.

"Pelatih Korea itu marah karena orang Indonesia konservatif dan tidak mendengarkan," tulis zingnews.vn.

"Konflik antara Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) dan pelatih Shin Tae-yong belum menunjukkan tanda-tanda dingin ketika guru Korea itu terus mengkritik PSSI karena tidak mendengarkan," lanjutnya.

Diketahui, kisruh Shin Tae-yong dengan PSSI berawal saat pelatih berusia 51 tahun itu curhat ke media Korea Selatan mengenai kejelekan federasi sepak bola Indonesia.

Shin Tae-yong menyindir PSSI yang sering bergonta-ganti pengusur dan tidak memperhatikan generasi muda Timnas Indonesia. Awalnya ia menyinggung pengunuduran diri eks Sekjen PSSI, Ratu Tisha.

Setelah itu, Shin Tae-yong kemudian kecewa dengan penunjukan Indra Sjafri sebagai Direktur Teknik PSSI. Padahal, Indra Sjafri pernah melakukan kesalahan saat bekerja sebagai asistennya.

Semua pernyataan itu disampaikan Shin Tae-yong karena ia kecewa PSSI tidak mau mendengarkan sarannya untuk memboyong pemain Timnas Indonesia U-19 TC di Korea Selatan.

Shin Tae-yong merasa kalau Indonesia masih belum aman dari pandemi virus corona dan ingin membuat para pemain Timnas Indonesia U-19 memiliki pengalaman berlatih di luar negeri.