In-depth

Kisah Jimmy Greaves, Ketika Sebuah Firasat Buatnya Merana di AC Milan

Jumat, 16 Oktober 2020 18:10 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Popperfoto/Getty Images
Kisah Jimmy Greaves di klub Italia, AC Milan. Copyright: © Popperfoto/Getty Images
Kisah Jimmy Greaves di klub Italia, AC Milan.

INDOSPORT.COM - Di balik kesuksesan Jimmy Greaves di Liga Inggris, ternyata legenda sepak bola yang satu ini kariernya kurang cemerlang bersama AC Milan.

Lahir di Manor Park, London, 20 Februari 1940, Greaves memulai karier di dunia si kulit bundar bersama Chelsea pada 1955. Ia berhasil mencetak 124 gol di ajang First Division sebelum dilepas ke Italia pada 1961.

Adalah AC Milan yang memboyong Greaves dengan nilai 80 ribu poundsterling dan durasi kontrak tiga tahun. Namun sayangnya, waktunya bersama Rossoneri berakhir lebih cepat dari yang direncanakan.

Sebagai salah satu klub paling populer di Italia, AC Milan adalah gudangnya para pemain hebat yang pada masa depan menjelma jadi legenda sepak bola dunia. Akan tetapi, tidak demikian dengan seorang Jimmy Greaves.

Malah bisa dibilang, kariernya bersama Rossoneri merupakan sebuah kegagalan. Tidak hanya dari segi teknis, tetapi juga psikologis lantaran ia merasa tidak bahagia bermain di sana.

Padahal, sebelum resmi pindah dari Chelsea ke AC Milan, Greaves sudah larut dalam iming-iming kehidupan yang lebih cemerlang. Bagaimana tidak? Di Italia, ia dijanjikan bayaran sebesar 130 pounds per pekan plus penthouse mewah untuk tempat tinggal.

“Saya dan Irene (istri) akan diberikan penthouse di pinggir kota Milan. Rasanya tawaran ini sangat menggiurkan, setidaknya seperti itu kelihatannya,” ujar Jimmy Greaves dalam bukunya, Greavsie: The Autobiography.

Akan tetapi, Greaves kemudian terbangun dari mimpi tersebut dan sadar bahwa Inggris mungkin tempat yang lebih layak baginya, meski di Chelsea sendiri ia hanya dibayar 20 pounds per pekan.

Gara-garanya, pada waktu itu masih pertengahan musim dan embargo pemain asing di Italia belum berakhir, Greaves pun berkesempatan bermain untuk The Blues sampai akhir musim 1960-1961.

Nah, hal ini pun nyaris saja membuatnya ingin membatalkan kesepakatan yang telah dibuat antara dirinya, Chelsea, AC Milan. Hatinya mendadak goyah ketika sudah akan melangkahkan kaki di pintu sepak bola Italia.