In-depth

Karisma Paolo Maldini, dari Dibenci Hingga Hadirkan Kenyamanan di AC Milan

Senin, 19 Oktober 2020 19:15 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Danilo di Giovanni/Soccrates/Getty Images
Paolo Maldini, direktur teknik AC Milan Copyright: © Danilo di Giovanni/Soccrates/Getty Images
Paolo Maldini, direktur teknik AC Milan

INDOSPORT.COM - Legenda hidup AC Milan, Paolo Maldini, menunjukkan karismanya di jajaran internal manajemen klub. Setelah beberapa bulan yang lalu dirinya dibenci, kini dirinya dihormati karena memberikan kenyamanan untuk Rossoneri.

AC Milan kini duduk dengan nyaman di singgasana klasemen sementara Serie A Italia musim 2020/2021. Meskipun baru bermain empat kali, skuat Stefano Pioli sukses menyapu bersih keempat laga tersebut dengan kemenangan.

Kemenangan pertama mereka di ajang Serie A Italia musim ini diraihnya saat menjamu Bologna dengan skor 2-0. Kemenangan kedua diraih saat bertandang ke kandang Crotone dengan skor yang sama, 2-0.

Poin penuh kembali didapatkan Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan saat menjamu Spezia di San Siro Stadium. Kala itu, Rossoneri menang dengan skor 3-0.

Dan yang terbaru saat Derby Milan melawan Inter, Sabtu (17/10/20) lalu. AC Milan dengan suksesnya membenamkan skuat Antonio Conte yang bertabur bintang lewat skor 2-1.

© Twitter @acmilan
Zlatan Ibrahimovic merayakan gol kemenangan AC Milan atas Inter Milan Copyright: Twitter @acmilanZlatan Ibrahimovic merayakan gol kemenangan AC Milan atas Inter Milan.

Kemenangan beruntun AC Milan dalam empat laga pertama di ajang Serie A Italia musim ini terjadi karena berbagai macam faktor. Banyak yang menilai, salah satu faktornya adalah keberhasilan Paolo Maldini dalam mendinginkan suasana yang terjadi di jajaran manajemen Rossoneri.

Tentu kita ingat betul pada medio awal bulan Juni 2020 lalu. Kala itu, manajemen AC Milan mengalami situasi pelik dan juga panas yang menyeret nama Direktur Teknis klub, Paolo Maldini.

Situasi panas saat itu tak lepas dari keinginan manajemen yang dipimpin oleh Ivan Gazidis. Pria berkepala plontos ini ingin melakukan revolusi untuk mengisi AC Milan dengan pemain-pemain muda yang murah.

Hal tersebut diperparah dengan hengkangnya Zvonimir Boban, rekan Maldini karena melakukan protes keras dan mengkritik Milan kepada media perihal ide Gazidis itu.

Maldini juga menjadi salah satu 'pemantik api' dalam jajaran manajemen kala itu. Pasalnya, Gazidis yang ingin menggantikan Stefano Pioli dengan Ralf Rangnick menuai kecaman dari legenda AC Milan tersebut.

Dilansir dari Sempre Milan, pihak klub kala itu menjajaki potensi untuk mendepak Maldini karena sang legenda memiliki sifat keras kepala. Maldini ternyata merupakan sosok yang tak mau melihat Stefano Pioli pergi.

© Alessandro Bremec/NurPhoto via Getty Images
Paolo Maldini bersama dengan Stefano Pioli Copyright: Alessandro Bremec/NurPhoto via Getty ImagesPaolo Maldini bersama dengan Stefano Pioli

Gazidis saat itu memang ingin memecat Pioli dan menggantikannya dengan Ralf Rangnick. Di sisi lain, Maldini keberatan dengan hal itu. Pihak manajemen melihat ini sebagai sifat keras kepala yang harus disingkirkan. Maldini dianggap egois dengan pendiriannya.

Pasalnya, sifat keras kepala Maldini sebelumnya membawa petaka dalam tubuh AC Milan. Maldini adalah orang yang keras kepala membawa Marco Giampaolo ke San Siro menggantikan Gennaro Gattuso. 

Ternyata, Giampaolo gagal memberi kejayaan bagi mereka. Sekarang, Maldini juga tak mau melihat Pioli pergi. Padahal, pihak manajemen menganggap sang pelatih juga gagal, sama seperti Giampaolo.

Sekadar informasi, AC Milan kala itu mengakhiri musim 2019/20 dengan menduduki posisi keenam, di bawah AS Roma dan di atas Napoli. I Rossoneri saat itu mengumpulkan 66 poin, hasil 19 kali menang, sembilan kali imbang dan 10 kali kalah.

Namun entah bagaimana cara Maldini dalam meredam situasi panas yang ada, pria berusia 52 tahun ini berhasil meyakinkan petinggi AC Milan untuk mempertahankan Stefano Pioli di musim 2020/2021.

© Claudio Villa/Getty Images for Lega Serie A
Ivan Gazidis dan legenda AC Milan, Paolo Maldini Copyright: Claudio Villa/Getty Images for Lega Serie AIvan Gazidis dan legenda AC Milan, Paolo Maldini

"Stefano Pioli telah menjadi pelatih kami di saat yang sulit. Kami selalu mengatakan akan butuh waktu untuk melihat hasil pekerjaannya dan kami telah melihat bukti kualitas dan profesionalisme selalu terbayarkan," ucap Maldini di situs resmi klub.

Karisma Paolo Maldini dalam meyakinkan Ivan Gazidis untuk mempertahankan Stefano Pioli pun setidaknya berbuah manis untuk saat ini. Pioli dengan taktik dan rasa percaya diri dari skuat AC Milan kepadanya, membuat Rossoneri kini setidaknya berada di puncak klasemen Serie A Italia.

Timbulnya rasa damai yang terjadi dalam jajaran direksi nyatanya memunculkan sebuah keharmonisan dalam tubuh tim AC Milan. Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan tidak lagi terpecah belah pemikiran dan dapat terfokus pada pertandingan untuk meraih poin penuh.

Selain itu, karisma yang dimiliki Paolo Maldini ternyata tidak hanya berpengaruh pada jajaran manajemen klub saja, tetapi kepada jajaran petinggi-petinggi klub lain yang terhitung sebagai rival AC Milan.