Liga Indonesia

Mundari Karya, Pemain Indonesia yang Berperan Jaga Maradona di Piala Dunia

Kamis, 26 November 2020 14:45 WIB
Penulis: Zainal Hasan | Editor: Herry Ibrahim
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Legenda Timnas Indonesia, Mundari Karya menceritakan pengalamannya bertanding melawan Maradona. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Legenda Timnas Indonesia, Mundari Karya menceritakan pengalamannya bertanding melawan Maradona.

INDOSPORT.COM - Sepak bola dunia tengah berduka. Setelah Diego Armando Maradona meninggal dunia tadi malam. Kepergian Maradona tentu menjadi kehilangan bagi seluruh insan sepak bola dunia. Mulai dari Cristiano Ronaldo hingga Lionel Messi merasakan kehilangan yang cukup mendalam.

Ternyata sosok Maradona juga memiliki kesan tersendiri untuk insan sepak bola Indonesia. Khususnya bagi Mundari Karya yang sempat bermain bersama Maradona ketika Timnas Indonesia berjumpa dengan Argentina di ajang Piala Dunia remaja 1979 di Jepang.

Kaka itu memang Indonesia harus menelan kekalahan 5-0 atas Argentina. Namun laga tersebut menyisakan kenangan mendalam bagi Mundari Karya. Sebab dia mendapat peran khusus untuk menjaga Maradona dalam laga tersebut.

"Iya betul saya memang mendapat tugas menjaga dia. Ya memang kita saya terutama bangga bisa bermain bersama dan melawan Maradona kala itu," buka Mundari Karya.

"Tapi yang waktu itu kita alami dia (Maradona) memang penampilannya sangat berbeda dengan pemain Argentina yang lain. Secara kualitas memang beda bisa dibilang Messi-nya sekarang dan itu memang ciri khas mainnya Argentina," beber Mundari.

"Waktu itu banyak aksi-aksi yang dilakukan seperti piala dunia 86 itu seperti dribling sendiri ke gawang kita. Itu memang dua gol terjadi dari situasi itu dia bawa bola aksi individu dari tengah dan gol. Namun sayangnya di babak kedua dia tidak lakukan lagi karena di babak pertama kita sudah tertinggal 5-0 dan babak kedua dia tidak banyak aksi," kenang Mundari.

Namun meski mendapat peran khusus menjaga Maradona, Mundari dipinta untuk tidak mencederai sang pemain. Sebab kala itu Maradona sudah menjadi bintang sepak bola dunia. 

"Iya memang ada dengar seperti itu pelatih saya bilang seperti itu tidak boleh mencederai. Karena waktu itu dia pemain bintang tapi apa yg kita lakukan memang sulit menjaga dia," pungkas Mundari.