Liga Inggris

Kisah ‘Heroik’ Pendukung NAC Breda, Mati-matian Lindungi Klub dari Gurita Bisnis Man City

Rabu, 4 Mei 2022 08:05 WIB
Penulis: Aji Prakoso | Editor: Prio Hari Kristanto
© VI Images via Getty Images
Situasi pertandingan antara MVV Maastricht vs NAC Breda di Keuken Kampioen 2016-17. Copyright: © VI Images via Getty Images
Situasi pertandingan antara MVV Maastricht vs NAC Breda di Keuken Kampioen 2016-17.

INDOSPORT.COM – Sejumlah pendukung NAC Breda telah melakukan penolakan keras atas pengambilalihan klub kebanggaan mereka oleh City Football Group (CFG).

"Saya tidak pernah melihat sekarung uang mencetak gol," ucap Johan Cruyff. Legenda sepak bola dunia itu memang dikenal kritis terhadap klub kaya yang doyan mengahambur-hamburkan uang demi prestasi instan.

Cruyff menganggap bahwa hal tersebut telah menimbulkan masalah, yang banyak tak disadari publik, terhadap nilai-nilai dalam permainan di lapangan.

Pemikiran Cruyff ini tampaknya juga diwarisi oleh para pendukung dari sebuah klub gurem di liga divisi dua Belanda, NAC Breda.

Belum lama ini,  sejumlah pendukung NAC Breda telah melakukan penolakan keras atas pengambilalihan klub kebanggaan mereka oleh City Football Group (CFG), yang merupakan grup konglomerasi yang menaungi Manchester City.

Para pendukung menilai bahwa langkah ini dapat merugikan klub, karena kemungkinan kedepannya NAC hanya akan jadi ‘tempat buangan’ bagi pemain-pemain yang tak dibutuhkan oleh Cityzens.

Pada akhir Maret lalu, setidaknya empat pendukung NAC Breda melakukan perjalanan udara dari Bandara Schiphol Amsterdam menuju Manchester, hanya untuk menyampaikan protes.

Setelah mendarat di Inggris, rombongan pendukung NAC sempat berhenti sejenak untuk mencari sarapan, sebelum melanjutkan misi protes yang mereka usung ke Stadion Etihad, kandang Manchester City.

Setibanya di Etihad, mereka lebih dulu memeriksa dengan cermat area di sekitar stadion, berhati-hati untuk tidak menonjolkan diri sebelum melancarkan aksinya,

Sekitar satu jam kemudian, setela lolos dari penjaga keamanan yang sedang berpatroli, barulah kelompok tersebut menyepakati titik lokasi protes.

Sadar bahwa mereka memiliki waktu yang sempit sebelum diusir, mereka dengan cepat membentangkan spanduk terpal kuning besar yang bertuliskan “KELUAR DARI WILAYAH KAMI, NAC BUKAN BAGIAN DARI CITY GROUP.”