Liga Italia

Sulit Datangkan Pemain Top, Kemiskinan Inter Milan Diroasting Habis Legenda Manchester United

Selasa, 26 Juli 2022 03:59 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Isman Fadil
© REUTERS-Jennifer Lorenzini
Gary Neville sindir halus Inter Milan di media sosial yang ia anggap tidak becus dalam mengelola uang meski mantan klubnya, Manchester United, tidak jauh beda. REUTERS-Jennifer Lorenzini Copyright: © REUTERS-Jennifer Lorenzini
Gary Neville sindir halus Inter Milan di media sosial yang ia anggap tidak becus dalam mengelola uang meski mantan klubnya, Manchester United, tidak jauh beda. REUTERS-Jennifer Lorenzini

INDOSPORT.COM - Krisis finansial yang tengah dialami oleh Inter Milan sudah biasa dijadikan bahan guyonan para pecinta sepak bola.

Tidak terkecuali mantan kapten Manchester United yang kini berprofesi sebagai pundit, Gary Neville, yang menyentil sang raksasa Liga Italia lewat dunia maya.

Di Twitter, Neville meledek Inter saat menjawab sebuah kicauan mantan penasihat Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, yakni Dominic Cummings.

Cummings awalnya bertanya soal masalah keuangan. Neville kemudian mengutip cuitan tersebut dengan menandai akun resmi Il Nerazzurri.

Gary Neville jelas bermaksud untuk memberikan respon beraroma sarkasme mengingat saat ini pengelolaan keuangan Inter sedang buruk-buruknya.

Inter Milan masih belum bisa pulih usai kas mereka nyaris kosong akibat pandemi global dimana pada tahun lalu mereka terpaksa melepas sejumlah pilar kunci yang menjadi andalan di perebutan juara Liga Italia 2020/2021.

Pada akhirnya Giuseppe Meazza jadi sangat sulit untuk menarik pengganti yang sepadan sehingga banyak mengandalkan bintang-bintang kelas dua dengan status bebas kontrak.

Sebut saja Henrik Mkhitaryan dan Andre Onana yang datang pada bursa transfer musim panas kali ini secara cuma-cuma.

Memang Inter masih bisa mengeluarkan sedikit uang untuk menebus Raoul Bellanova, Kristjan Asllani, dan membayar mahar peminjaman Romelu Lukaku namun total mereka hanya menghabiskan 15 juta Euro saja.

Jumlah tersebut terbilang kecil jika dibandingkan dengan salah satu rival mereka, Juventus, yang jauh lebih boros dalam urusan memperbarui skuat.