In-depth

Dari Skandal Plusvalenza Hingga Doping di Final Liga Champions, 5 Alasan Juventus Punya Banyak Hater

Minggu, 22 Januari 2023 16:33 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© REUTERS-Alberto Lingria
Reputasi Juventus kembali tercoreng setelah sang raksasa Liga Italia terjerat dalam skandal plusvalenza. REUTERS-Alberto Lingria Copyright: © REUTERS-Alberto Lingria
Reputasi Juventus kembali tercoreng setelah sang raksasa Liga Italia terjerat dalam skandal plusvalenza. REUTERS-Alberto Lingria

INDOSPORT.COM - Reputasi Juventus kembali tercoreng setelah sang raksasa Liga Italia terjerat dalam skandal plusvalenza.

Usai terbukti bersalah dalam hal penggelembungan sejumlah nilai transfer, I Bianconeri dijatuhi hukuman yang sangat berat oleh pengadilan FIGC (federasi sepakbola Italia).

Tidak tanggung-tanggung, Juventus harus rela dilucuti 15 poin dari perolehan 37 angka mereka sejauh ini di 2022/2023.

Fans mereka jelas berang karena merasa FIGC coba melakukan sabotase pada Massimiliano Allegri dan awaknya dan bahkan para petinggi klub sampai harus mundur. Kendati demikian banyak juga yang merayakan musibah mereka terutama pendukung rival.

Mereka yang senang dengan penderitaan Juventus merasa jika Nyonya Tua memang pantas menerimanya karena karma. Sudah terlalu sering mereka diuntungkan karena dugaan kecurangan dan lain sebagainya.

Apa sajakah skandal dan peristiwa yang membuat Juventus begitu banyak memiliki pembenci? Berikut ulasannya.

1. Dianulirnya Gol Muntari untuk AC Milan (2012)

Juventus sejak lama kerap dituding bisa sukses di Liga Italia karena bantuan dari wasit. Rentetan keputusan kontroversial dari korps baju hitam yang menguntungkan mereka adalah sebabnya dan salah satu yang paling krusial hadir di laga vs AC Milan musim 2011/2012.

Kedua tim saat itu adalah kandidat terkuat juara dan duel di San Siro bisa menjadi penentu peraih scudetto nanti. I Rossoneri selaku juara bertaan dapat unggul lebih dulu lewat gol Antonio Nocerino.

Tidak lama setelah mendapatkan gol pembuka Milan lagi-lagi menjebol gawang Gianluigi Buffon via tandukan Sulley Muntari namun wasit menganulir lesakan tersebut usai sang kiper menepis dapat menangkap bola kembali.

Tayangan ulang menunjukkan jika si kulit bundar sudah jauh melewati garis gawang namun ketiadaan VAR kala itu membuat gol sah Milan tetap dicoret. Luka tuan rumah kian digarami usai Juventus bisa memaksakan hasil imbang 1-1 berkat gol telat Alessandro Matri.

Di akhir musim Juventus keluar sebagai kampiun tanpa sekalipun mengalami kekalahan dan ini adalah titel Liga Italia pertama mereka sejak kembali dari Serie B lima tahun sebelumnya. AC Milan harus puas dengan predikat runner-up.