Michael Jordan vs Dominique Wilkins, Kontes Dunk NBA yang Penuh Kontroversi

Senin, 18 Mei 2020 05:25 WIB
Penulis: Yosef Bayu Anangga | Editor: Indra Citra Sena
© Getty Images
Michael Jordan populer berkat kesuksesan enam kali menjuarai NBA bersama Chicago Bulls. Namun, ia juga pernah menjuarai kontes slam dunk sebanyak dua kali. Copyright: © Getty Images
Michael Jordan populer berkat kesuksesan enam kali menjuarai NBA bersama Chicago Bulls. Namun, ia juga pernah menjuarai kontes slam dunk sebanyak dua kali.

INDOSPORT.COMMichael Jordan populer berkat kesuksesan enam kali menjuarai NBA bersama Chicago Bulls. Namun, ia juga pernah menjuarai kontes slam dunk sebanyak dua kali.

Legenda Chicago Bulls, Michael Jordan, merupakan salah satu pebasket dalam sejarah NBA. Bersama tim tersebut, ia dua kali menjuarai NBA selama tiga musim beruntun sehingga secara total mengoleksi enam cincin juara.

Selain itu, Jordan juga tercatat tampil 14 kali di ajang NBA All Star dan enam kali meraih predikat MVP NBA Finals pada setiap final yang dijalaninya.

Di antara begitu banyak prestasi Jordan, momen tak terlupakan adalah ketika ia menjadi juara kontes slam dunk NBA pada 1987 dan 1988. Kontes edisi 1988 adalah salah satu yang terbaik sepanjang sejarah NBA.

Dalam kontes 1988 itu, Jordan melaju ke final untuk menghadapi Dominique Wilkins (Atlanta Hawks). Di sinilah kontroversi terjadi.

Pada babak pertama di final, kedua pebasket itu sama-sama mendapatkan nilai sempurna 50. Kemudian, pada babak kedua Wilkins kembali mendapatkan skor 50 sedangkan Jordan hanya meraih 47.

Dengan demikian, pada babak ketiga atau terakhir, Wilkins hanya memerlukan nilai 48 untuk mengunci gelar. Namun, secara mengejutkan aksi two handed windmill yang dilakukan Wilkins justru hanya mendapatkan skor 45.

Kesempatan itu dimanfaatkan dengan baik oleh Jordan. Ia melakukan dunk terakhirnya, yang kemudian menjadi sangat ikonik, yakni dengan melompat dari garis lemparan bebas lalu melesakkan bola ke keranjang dengan satu tangan.

Aksi itu pun mendapatkan nilai sempurna 50 sehingga Jordan akhirnya memenangi kontes tersebut.

Namun, muncul tuduhan kecurangan dalam kemenangan Michael Jordan. Para wasit dianggap sengaja memberi nilai rendah pada dunk ketiga Wilkins dan memberikan nilai maksimal pada dunk ketiga Jordan.

Apalagi, ketika itu kompetisi dilakukan di Chicago yang notabene kandang Jordan. Dua anggota juri juga memiliki ikatan pribadi dengan kota Chicago. Sejumlah pihak pun menyebut kemenangan Wilkins telah dirampok.

Uniknya, kedua bintang basket itu rupanya mengaku tak pernah membicarakan kontes tersebut satu sama lain hingga saat ini.