NBA: Bintangnya Kerap Pamer Alat Vital di Depan Wanita, San Antonio Spurs Kena Tuntut

Sabtu, 5 November 2022 20:45 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Reuters/Daniel Dunn-USA TODAY Sports
Roster San Antonio Spurs, Joshua Primo. (Foto: Reuters/Daniel Dunn-USA TODAY Sports)) Copyright: © Reuters/Daniel Dunn-USA TODAY Sports
Roster San Antonio Spurs, Joshua Primo. (Foto: Reuters/Daniel Dunn-USA TODAY Sports))

INDOSPORT.COM - Mantan psikolog tim NBA, San Antonio Spurs mengajukan gugatan kepada pengadilan atas perilaku rosternya, Joshua Primo yang suka pamer alat vital di depannya.

Dilansir dari ESPN, sang psikolog yang bernama Dr Hillary Cauthen tersebut menggugat karena laporannya terkait perilaku menjijikkan Joshua Primo pada tahun 2021 diabaikan oleh pihak berwajib.

Menurut gugatannya, roster San Antonio Spurs, Joshua Primo sengaja memamerkan alat vitalnya kepada Hillary Cauthen sebanyak sembilan kali.

Adapun Primo dikabarkan melakukan perbuatan tersebut sudah beberapa kali dan dilaporkan Hillary Cauthen kepada pihak manajemen Spurs pada bulan Desember 2021.

Tindakan tersebut diduga sengaja ditutupi oleh San Antonio Spurs untuk mempertahankan sang pemain dan mengabaikan laporan dari Hillary.

Selain itu, Spurs juga dikabarkan sengaja mengorbankan sang psikolognya itu karena berharap Joshua Primo akan mampu menjadi bintang basket baru di kancah NBA.

Namun setelah kasus tersebut mencuat ke publik, Spurs ditekan oleh publik untuk memproses Primo. Akan tetapi publik menduga Spurs tidak melakukan tindakan tegas terhadap sang pemain.

Spurs dianggap tidak berniat memberikan sanksi kepada Joshua Primo karena sang pemain menampilkan permainan bagus selama di NBA.

Namun, publik merasa kecewa dengan tindakan pihak manajemen Spurs yang tetap membiarkan Joshua Primo bermain dan mengorbankan si psikolog.

Melalui pengacaranya, Joshua Primo membantah melakukan tindakan memamerkan alat vitalnya kepada Hillary Cauthen.

Bahkan pihak Primo mengecam klaim Hillary Cauthen dan mengatakan bahwa ia bermain jelek dan sengaja membuat klaim tersebut untuk kepentingan finansialnya.

"Dalam sebuah tindakan pengkhianatan terhadap klien mudanya, Dr. Cauthen, yang berusia 40 tahun, secara salah mengklaim Joshua Primo mengekspos dirinya kepadanya selama berbagai sesi terapinya," kata Wlliam J. Briggs II, pengacara Joshua Primo.