In-depth

Tingkah Laku Suporter Jadi Penentu Kelanjutan Liga 1

Kamis, 18 Februari 2021 20:50 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Bukan cuma tugas kepolisian sebagai pengaman dan PT LIB sebagai penyelenggara, justru pihak paling menentukan dalam nasib berjalannya liga adalah para suporter. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Bukan cuma tugas kepolisian sebagai pengaman dan PT LIB sebagai penyelenggara, justru pihak paling menentukan dalam nasib berjalannya liga adalah para suporter.

INDOSPORT.COM -  Bukan cuma tugas kepolisian sebagai pengaman dan PT LIB sebagai penyelenggara, justru pihak paling menentukan dalam nasib berjalannya liga tak lain adalah para suporter di Tanah Air. 

Kepolisian akhirnya memberikan izin (pertandingan) untuk gelaran turnamen pramusim, Piala Menpora 2021. Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers di Mabes Polri, Kamis (18/02/21) ini. 

Dalam kesempatan itu, Kapolri bertemu Menpora, Zainudin Amali sebagai lanjutan untuk membahas perizinan. Listyo Sigit Prabowo mengatakan kepolisian memberikan izin setelah mempelajari proposal PSSI dan juga melihat situasi saat ini.

Setelah pergelutan panjang, akhirnya ada titik terang dalam penyelenggaraan kembali sepak bola nasional. Hampir setahun sudah liga sepak bola Indonesia mati suri. 

Pandemi global COVID-19 yang meletus pada bulan Maret tahun 2020 lalu benar-benar memporakporandakan sepak bola nasional. Liga 1,2,dan 3 terpaksa dihentikan dan tak bisa digelar sebagaimana mestinya. 

Sempat ada harapan kompetisi digelar kembali, setidaknya sebanyak dua kali. Namun semuanya urung terwujud, lagi-lagi karena terbentur izin kepolisian. 

Ajakan 'New Normal' dari pemerintah rupanya tak cukup untuk mendorong percepatan digelarnya kembali liga sepak bola di Indonesia. Padahal, PSSI sudah menyiapkan protokol khusus seperti mengaca pada sepak bola di Eropa. 

Kekhawatiran selalu muncul bagi kepolisian, terutama dalam hal suporter. Dikhawatirkan, akan terjadi pemusatan kegiatan yang digalang oleh suporter sepak bola yang berpotensi mempercepat penyebaran virus. 

Untungnya, kekhawatiran itu akhirnya bisa teratasi ketika pada bulan Februari ini, pihak kepolisian memberikan lampu hijau untuk digelarnya lagi kompetisi sepak bola nasional. Tentu saja dengan syarat terpenuhinya standar protokol kesehatan yang ada.