Liga Indonesia

Tetesan Air Mata Tandai Kunjungan Pertama Ketua Panpel Arema FC di Gate 13 Kanjuruhan

Kamis, 13 Oktober 2022 17:51 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Herry Ibrahim
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Panpel Arema FC, Abdul Haris untuk pertama kali mengunjungi Gate atau pintu 13 untuk mengenang korban tragedi Kanjuruhan. Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Panpel Arema FC, Abdul Haris untuk pertama kali mengunjungi Gate atau pintu 13 untuk mengenang korban tragedi Kanjuruhan.

INDOSPORT.COM - Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC, Abdul Haris untuk pertama kali mengunjungi Gate atau pintu 13 untuk mengenang korban tragedi Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/22).

Abdul Haris datang untuk memanjatkan doa terhadap para korban insiden yang terjadi seusai Derby Jatim Liga 1 antara Arema FC menghadapi Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 3-4 itu.

Ketua Panpel Arema FC itu tak kuat menahan haru ketika memandangi Gate 13. Akses keluar masuk penonton di sisi selatan stadion itu disinyalir menelan banyak korban jiwa. 

Tanpa terasa, air matanya menetes hingga nyaris menyentuh bibir. Namun, dia berusaha keras untuk tetap tegar menghadap sejumlah kolega yang turut mendampingi.

Satu per satu kolega datang menghampiri dan memeluk Abdul Haris. Mereka melontarkan kalimat dukungan atas musibah besar di sepak bola nasional tersebut.

"Saya mendoakan semua korban, keluarga kita semua, Aremania dan Aremanita yang telah meninggal dunia atas tragedi ini," tutur Abdul Haris kepada awak media pada Rabu (12/10/22).

Tangisan Abdul Haris memang tak lepas dari rasa bersalahnya sebagai penanggung jawab dalam gelaran Derby Jatim di pekan ke-11 Liga 1.

Dia juga masih mengingat betul bagaimana suasana hiruk pikuk yang terjadi ketika insiden itu terjadi. Sambil mengusap pipi, Abdul Haris menuturkan secara perlahan saat penanganan para korban terjadi di stadion.

"Kami bersama rekan-rekan sudah berusaha menangani para korban ketika insiden itu terjadi. Tapi diluar kemampuan kita semua, mereka menjadi korban," tutur dia.

"Musibah ini begitu mengiris hati. Sampai detik ini pun, duka ini belum terobati, bahkan sampai kapan pun," tambah figur yang juga ASN di Kabupaten Malang tersebut.