Liga Indonesia

Liga 1: Kurang Vokal, Seto Minta Pemain PSS Sleman Lebih Cerewet Saat Bertanding

Jumat, 11 November 2022 08:15 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© MO PSS Sleman
Uji coba PSS Sleman melawan 757 Kepri Jaya FC di Lapangan Pakembinangun, Jumat (22/10/22). (Foto: MO PSS Sleman) Copyright: © MO PSS Sleman
Uji coba PSS Sleman melawan 757 Kepri Jaya FC di Lapangan Pakembinangun, Jumat (22/10/22). (Foto: MO PSS Sleman)

INDOSPORT.COM - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, meminta para pemainnya lebih cerewet saat bertanding. Komunikasi menjadi faktor penting yang bisa memuluskan strategi dalam pertandingan Liga 1 Indonesia 2022-2023.

Laga uji coba PSS Sleman dilakukan tertutup alias tanpa kehadiran suporter. Sehingga, nantinya terdengar jelas bagaimana para pemain mencoba berkomunikasi satu sama lain.

Sektor penjaga gawang cukup bawel kepada rekan setim. Muhammad Ridwan maupun Jandia Eka Putra kerap memberikan arahan atau memotivasi pemain lain agar lebih disiplin.

Sementara dari sektor tengah, terlihat Kim Jeffrey Kurniawan cukup menonjol. Dengan pergerakan liarnya sepanjang pertandingan, ia tak sekadar berlari dan membaca permainan lawan, melainkan juga intens berteriak.

Penguasaan Bahasa Indonesia dan Inggris menjadi kelebihan tersendiri. Kim bisa memberikan pemahaman yang sama saat pilar-pilar asing seperti Ze Valente dan Jihad Ayoub membangun permainan bersama pemain lokal.

Terkait hal itu, Seto menyebut bahwa komunikasi di lapangan merupakan hal penting bagi setiap tim. Maka, dia senang ketika beberapa pemain, seperti Kim Kurniawan, banyak berkomunikasi sepanjang laga.

Seto menyebut, sejauh ini ada perbedaan signifikan dari segi permainan ketika bertanding dan berlatih. Bisa jadi komunikasi menjadi salah satu aspek yang perlu ditingkatkan.

"Harapannya ke depan lebih banyak yang berani ngomong sih. Soal inilah yang akan kami fokus untuk cari solusinya agar ke kelak cara bermainnya sama, baik ketika latihan maupun bertanding," kata Seto Nurdiyantoro.

Sementara itu, bagi Kim, menjadi sosok yang banyak bicara dalam sebuah pertandingan merupakan kebiasaan dari dulu. Dia mengaku hal itu penting dalam sebuah pertandingan.

"Saya dari dulu seperti itu, suka kasih komando dan sebenarnya itu untuk saling membantu, satu sisi membantu pemain dalam permainan," jelas Kim Kurniawan.

"Contohnya beri tahu bahwa mungkin ada lawan di belakang, ada waktu tepat untuk menggiring bola atau sebaiknya cepat passing atau shooting. Jadi saya melakukannya, salah satunya begitu," lanjutnya.