James Harden Cedera, NBA Tunjuk Center Cavaliers Jadi Pengganti di Laga All-Star

Rabu, 16 Februari 2022 22:25 WIB
Penulis: Izzuddin Faruqi Adi Pratama | Editor: Indra Citra Sena
© Benny Sieu-USA TODAY Sports
Jarrett Allen bakal ikut laga NBA All-Star 2022 setelah ditunjuk sebagai penggati James Harden yang cedera usai The Beard 'mendepaknya' dari Brooklyn Nets. Copyright: © Benny Sieu-USA TODAY Sports
Jarrett Allen bakal ikut laga NBA All-Star 2022 setelah ditunjuk sebagai penggati James Harden yang cedera usai The Beard 'mendepaknya' dari Brooklyn Nets.

INDOSPORT.COM - Menyusul cedera hamstring yang diperkirakan masih membebat James Harden hingga laga All-Star 2022 digelar, NBA pun dipaksa untuk mencari pemain pengganti. Pilihan pun jatuh kepada big man Cleveland Cavaliers, Jarret Allen.

Keputusan untuk memanggil Allen sebagai ganti dari Harden diumumkan oleh NBA secara resmi pada Selasa (15/02/22) lalu. Komisioner NBA, Adam Silver, adalah sosok yang berperan dalam terpilihnya Allen dalam event All-Star pertamanya.

Kendati demikian bukan berarti Allen hanya ikut dalam All-Star karena andil Silver karena sepanjang musim 2021/2022 ini ia tampil baik.

Tanpa keberadaan center berusia 23 tahun itu, mungkin Cavaliers tak akan bisa menduduki seeds keempat wilayah timur usai melewati 58 pertandingan.

Allen rata-rata mencetak 16,2 poin, 11,1 rebound, dan 1,3 blok per game sambil mencatatkan 66.5 persen field goals musim ini. Bisa dibilang ia adalah alasan kenapa Cavaliers yang semula tidak dianggap sebagai unggulan bisa menjadi kejutan.

Masuknya Allen ke dalam All-Star semakin manis bila mengingat Harden, pemain yang ia gantikan, adalah alasan kenapa ia terlempar dari Brooklyn Nets pada 2021.

Untuk mendapatkan The Beard, Nets rela memasukkan nama Big Jayy beserta roster lain dan sejumlah hak draft dalam trade yang melibatkan empat tim berbeda.

Nets berniat membentuk superteam menggunakan jasa James Harden setelah sebelumnya telah memiliki Kyrie Irving dan Kevin Durant.

Membuat Allen yang saat itu hanya pemain pelapis mereka kira adalah pengorbanan sepadan demi ambisi meraih gelar juara pertama sepanjang sejarang namun rupanya itu salah.

Ketiga superstar milik mereka justru hanya 16 kali bermain bersama dan justru mengalami perpecahan karena berbagai hal yang berujung trade Harden ke Philadelphia 76ers.

Brooklyn Nets juga tak punya sosok center dominan yang membuat pelatih Steve Nash kesulitan mempertahakan timnya di zona play-off NBA.